oleh aerphanas pada Dec 13, 2022
Bagikan ke: Twitter | Facebook | LinkedIn
Butter slices in the kitchen by Sorin Gheorghita

Daftar isi

Pendahuluan


btrfs merupakan sebuah filesystem modern yang menggunakan teknologi copy on write, yang artinya bila kita melakukan perubahan pada folder atau file maka file/folder itu akan menjadi 2, pertama adalah sebelum diubah dan yang kedua adalah yang sudah terubah, maka bila terjadi kesalahan kita bisa melakukan roll-back atau kembali ke keadaan awal.

Sejarah


btrfs pertama kali di desain oleh perusahaan oracle pada tahun 2007 untuk mengatasi masalah kurangnya fitur yang ada pada linux filesystem, yaitu snapshots, checksum dan volume managemen, barulah pada tahun 2013 btrfs memasuki fase stabil.

Fitur


btrfs memiliki beberapa fitur utamanya adalah :

  • COW tidak membuat duplikat secara penuh, melainkan hanyalan menympan perubahan yang terjadi.
  • terdapat managemen volume yang menggunakan software dengan support untuk RAID 0, RAID 1, RAID 10 and yang lainnya.
  • otomatis menmebenahi diri sendiri dengan checksum dan metadata, dan otomatis mendeteksi data yang korup.

Cara Membuat Partisi


saya akan memberitahukan bagaimana cara konfigurasi btrfs dengan benar sehingga kita dapat mendapatkan performa yang sempurna.

caranya hampir sama seperti cara saya membuat partisi ext4 di blog saya yang terdahulu , namun kita perlu beberapa penyesuaian yaitu :

daripada mkfs.ext4 kita menggantinya dengan mkfs.btrfs, namun sebelum menjalankan perintah itu kita harus menginstall software btrfs-progs.

setelah membuat partisi, kita harus membuat sebuah subvolume, agar dengan mudan mengelola snapshots. tidak ada dasar peraturan dalam membuat sub volume namun kita bisa mencontohnya pada distro OpenSUSE, seperti inilah fstabnya:

/dev/mapper/cr_system-opensuse             /            btrfs  defaults,ssd          0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /var         btrfs  subvol=/@/var         0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /usr/local   btrfs  subvol=/@/usr/local   0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /tmp         btrfs  subvol=/@/tmp         0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /srv         btrfs  subvol=/@/srv         0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /root        btrfs  subvol=/@/root        0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /opt         btrfs  subvol=/@/opt         0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /home        btrfs  subvol=/@/home        0  0
/dev/mapper/cr_system-opensuse             /.snapshots  btrfs  subvol=/@/.snapshots  0  0
/dev/system/swap                           swap         swap   defaults              0  0
 UUID=3efcee78-2bc1-4311-9e0a-8105eabfea36 /home/adivin ext4   defaults              0  0
 UUID=012d1240-27ce-4a72-bc08-986536624f49 /boot        ext4   data=ordered          0  2
 UUID=0B96-B7E3                            /boot/efi    vfat   utf8                  0  2

setelah kita membuat sebuah partisi, kita harus memasang partisinya ke dalam sebuah folder :

mkdir /root/disk # membuat folder disk
mount /dev/sda1 /root/disk # pasang drive sda1 ke folder disk

setelah berhasil memasang partisi ke folder /root/disk, kita harus membuat sebuah folder @ lalu membuat sub volume disana.

mkdir /root/disk/@

Sub Volume

melihat contoh fstab OpenSUSE kita bisa simpulkan bahwa kita memerlukan beberapa sub volume yaitu :

  1. /var
  2. /usr/local
  3. /tmp
  4. /srv
  5. /root
  6. /opt
  7. /home

sub volume bisa dibuat dengan cara :

btrfs subvolume create <volume yang mau dibuat>

maka kita bisa membuat sub volume seperti opensuse dengan cara :

 mkdir /root/disk/@/usr # membuat folder untuk local sub volume
btrfs subvolume create /root/disk/@/var
btrfs subvolume create /root/disk/@/usr/local
btrfs subvolume create /root/disk/@/tmp
btrfs subvolume create /root/disk/@/srv
btrfs subvolume create /root/disk/@/root
btrfs subvolume create /root/disk/@/opt
btrfs subvolume create /root/disk/@/home

untuk menghapus subvolume kita bisa menghapusnya dengan :

btrfs subvolume delete <volume yang mau dihapus>

untuk melihat list apa saja subvolume yang ada bisa dengan perintah :

btrfs subvolume list /root/disk/@

untuk memasang subvolume kita bisa menggunakan subvolid atau menggunakan tempat dimana subvol dibuat, untuk mendapatkan subvolid kita bisa melihatnya

btrfs subvolume show /root/disk/@/var

bila sudah mendapatkan subvolid kita bisa memasangnya di /root/disk/var dengan perintah seperti berikut, namun bila folder /root/disk/var tidak ada, kita harus membuatnya dengan secara manual

mount /dev/sdb1 -o subvolid=261 /root/disk/var

atau menggunakan tempat dimana subvol dibuat

mount /dev/sdb1 -o subvol=/root/disk/@/var /root/disk/var

Snapshots

setelah membuat sub volume kita bisa mudah mengelola snapshot, untuk membuat snapshot kita bisa menggunakan software timeshift atau snapper, namun kita juga bisa membuat snapshot secara manual, bila kita menggunakan timesift atau snapper, software itu akan otomatis membuat subvolume/folder .snapshots pada partisi.

btrfs subvolume create /root/disk/@/.snapshots # membuat subvolume untuk menampung snapshots
btrfs subvolume snapshot /root/disk /root/disk/.snapshots/yy-mm-dd-backup # membuat snapshots RW bernama yy-mm-dd-backup
btrfs subvolume snapshot -r /root/disk /root/disk/.snapshots/yy-mm-dd-backup # membuat snapshots RO bernama yy-mm-dd-backup

untuk menghapus snapashot kita bisa menggunakan :

btrfs subvolume delete /root/disk/.snapshots/yy-mm-dd-backup

setelah kita membuat snapshot, kita bisa mengembalikan keadaan folder dengan cara manual menggunakan perintah cp atau rsync untuk mengembalikan keseluruhanya.

rsync -avz /root/disk /root/disk/.snapshots/yy-mm-dd-backup /root/disk

untuk mengupdate snapshot sama caranya untuk mengembalikan keadaan folder/file, yaitu dengan perintah cp atau rsync

Daftar Pustaka